Umat Muslim di seluruh dunia bersiap untuk menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Tak terkecuali ibu menyusui.
Para dokter menganjurkan ibu yang sedang menyusui secara ekslusif (saat usia bayi kurang dari 6 bulan) untuk tidak berpuasa terlebih dahulu.
Namun, kadang ada yang rindu untuk menyambut kedatangan bulan suci itu dengan ikut berpuasa. Pertanyaannya, amankah ibu menyusui berpuasa yang mengurangi asupan kalori pada tubuh itu?
Dokter spesialis obesitas sekaligus pakar gizi, Grace Judio Kahl mengatakan berpuasa aman bagi ibu menyusui karena tidak memengaruhi produksi ASI dan asupan nutrisi bayi.
"Lembaga Duisdeker meneliti 33 ibu menyusui. Hasilnya mengurangi porsi makan sebanyak 25 persen tidak mengurangi kualitas ASI dan gizi bayi," kata Grace di kawasan Kebayoran, Jakarta, Selasa (15/5/2018).
Pendiri klinik LightHouse itu menyarankan untuk memperbanyak konsumsi cairan saat sahur dan buka puasa.
"Ibu menyusui berpotensi dehidrasi. Cegah hal itu dengan minum air putih 8-12 gelas per hari, jadi ketika memompa ASI bisa banyak," ujar Grace.
"Pilih sup atau buah agar cairan pada tubuh cukup. Ini paling penting. Tidak makan boleh tapi jangan sampai kurang minum," imbuhnya.
Grace menekankan ibu menyusui wajib sahur untuk menyimpan cadangan nutrisi. Ibu menyusui perlu memerhatikan asupan gizi.
"Jangan konsumsi gula atau tepung. Pastikan porsinya ada sayur, protein (ikan, ayam, telur,kacang-kacangan) dan karbohidrat yang bertahan lama seperti nasi merah dan gandum," terangnya.(*)
SUMBER: TRIBUNNEWS.COM